RSS

Arsip Bulanan: Januari 2010

Terpesona


Bentuk tubuhnya jenjang tegak, kulit wajahnya tanpa bintik, khas laki-laki, rambutnya disisir rapi kebelakang. Berdahi lebar dengan kerut-kerut halus,ukiran kehidupan terpahat disana. Tak dipungkiri aura kematangan laki-laki memancar mempesona. Beberapa helai rambut pada sisi samping pelipisnya berwarna putih keperakan, Memperjelas kematangannya sebagai seorang pria. Tidak nampak tua tapi sebaliknya, begitu mempesona dan matang. Wajahnya mengganbarkan usia dibawah tiga puluhan, walau sebenarnya usianya sudah sekian belas tahun diatas itu.

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 31 Januari 2010 inci Cerita

 

Tag: ,

Raih dan simpanlah Cintamu


( buat Lie Lidya )

Read the rest of this entry »
 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 22 Januari 2010 inci Puisi

 

Tag:

Jangan gengsi dengan Cinta


( buat DITA )

Read the rest of this entry »
 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 21 Januari 2010 inci Puisi

 

Tag: ,

Biarkan….!


Biarkan semua berlalu
Diterjang angin melesat kesana
Tak perlu kau gapai lagi
Segala tlah terjadi
Pastikan langkah lurus kesana
Pada titik terang gemerlap asa

Teguhkan hati
Rapatkan bibir
Tutup telinga
Luruskan pancaran mata kedepan

Itulah hidupmu
jangan kau gantungkan pada suara-suara pengganggu

Oleh : Randaka

Surabya. 19-01-2000

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 20 Januari 2010 inci Puisi

 

Tag:

Transformasi


Dewasa ini cara pandang kepemimpinan dan organisasi manajemen semakin dinamis. Banyak pandangan – pandangan baru dalam segi kepemimpinan.

Read the rest of this entry »

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada 19 Januari 2010 inci Manajemen

 

Tag: , , ,

Jangan terkecoh TOPENG ku


Jangan terkecoh oleh saya. Jangan terkecoh oleh topeng yang saya kenakan. Karena saya mengenakan topeng.

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 18 Januari 2010 inci Manajemen

 

Tag: ,

Harus bagaimana


Oleh. Randaka

Ruangan itu berukuran kira kira 3 X 3,5 mtr. Ruangan seukuran tersebut terlalu sederhana untuk disebut sebagai ruang seorang Manajer Pabrik . Disana hanya ada meja kerja setengah biro dengan kursi bersandaran setinggi punggung, berlapis kulit imitasi warna coklat tua, cukup serasi dengan warna mejanya coklat muda. Dua kursi lipat warna hitam berada didepan meja kerja itu.  Sebuah almari file berada di samping kanannya. Separo dari dinding ruang bukan terbuat dari batu bata, melainkan panel almunium dengan kaca rayben setebal 5 mm. Dengan demikian penghuni ruang itu bisa dengan leluasa melihat keluar ruang, sedangkan dari luar tidak akan dapat melihat ke sisi dalam ruangan dengan jelas.

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 14 Januari 2010 inci Cerita

 

Tag: , , ,

Seni tak lepas dari peran kapitalis


Menonton si Burung Merak bernyanyi di Balai Pemuda ( tgl. 18-Mei- 2003,  jam 19.30 – selesai ), dalam Festival Seni Surabaya,  memang ada keasikan tersendiri. Dengan segala daya pesonanya si Burung merak berusaha membius penonton.

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 13 Januari 2010 inci Essei

 

Tag: , , , , ,

Galau 1.


Oleh: Randaka.

Ada rasa tidak enak di ulu hatiku

Aku tidak tahu, apakah itu penyakit fisik atau memang rasa yang aku buat sendiri.

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 12 Januari 2010 inci Puisi

 

Tag:

Rasa


Oleh : Randaka.

Duh susahnya hidup ini…

Saat kita merasa susah tanpa sebab..

Ya susah… tanpa ujung yang jelas…..

Saat sedih tanpa arah…..

Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 11 Januari 2010 inci Puisi

 

Tag: